Apakah itu?

Sabtu, 16 Juni 2012

Manfaat Menikah

Menikah adalah fitrah yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk dilaksanakan dengan tujuan membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Fitrah ini dikhususkan kepada manusia karena manusia itu sendiri dilengkapi dengan rasa, cipta dan karsa sehingga pernikahan yang dilakukan dilandasi dengan rasa cinta. Berbeda dengan makhluk Tuhan yang lain seperti halnya tumbuhan atau binatang. Mereka berpasangan tapi tidak dengan perasaan cinta melainkan nafsu. Dengan menikah berarti menyatukan perbedaan yang ada antara satu sama lain dan menjadikan hidup itu indah dan berwarna, tidak hidup seperti layaknya kertas putih tanpa ditulisi.
Seperti yang diutarakan oleh Ash-Shabuni, ada lima manfaat dari pernikahan yaitu:
Pertama, pernikahan merupakan jalan orang untuk melanjutkan keturunan.
Kedua, menikah bisa melindungi diri dari setan dan mencegah jeratan hawa nafsu yang jahat, sebab jika nafsu syahwat bergejolak maka akal maupun agama tidak mampu melawannya. Ketiga, menikah dapat menenangkan jiwa, menghibur dengan suasana rileks, serta menguatkannya untuk taat 
beribadah. Keempat, menikah dapat memberi ketenangan dan mengosongkan hati dari urusan pengaturan rumah tangga.
Kelima, dapat melatih orang untuk lebih bertanggung jawab kepada keluarga. Dan yang lebih penting adalah bahwa menikah merupakan bentuk jihad untuk mencapai tujuan ahir hidup, yaitu syurga.
Manfaat lainnya adalah manfaat kesehatan. Jika kita berpikir bahwa pernikahan adalah penjara bagi kebebasan dan membuat sakit jiwa, sebaiknya anda harus merubah pikiran itu. Karena pernikahan tidak hanya berupa penyatuan dua insan manusia, tetapi jauh lebih dari itu adalah manfaat besar terhadap kesehatan bagi yang melakukannya. Sebuah studi internasioal di Selandia baru menyimpulkan bahwa pernikahan sangat baik pengaruhnya terhadap kesehatan seseorang. Penelitian ini melibatkan 35.000 responden dari 15 negara. Menurut hasil studi yang dirilis di Jurnal Psychological Medicine Inggris, pernikahan mampu memberikan jaminan kesehatan mental baik sisi laki-laki mapun pihak perempuan. Selain itu, juga mengurangi risiko kemungkinan gangguan mental seperti depresi, kecemasan hingga penyalahgunaan zat seperti narkoba. Studi ini merupakan yang pertama di dunia yang langsung dipimpin Kate Scott dari Universitas of Otago. Para peniliti berdasarkan standar hasil survei dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) melakukan survei kesehatan mental ke sejumlah negara berkembang. Sebaliknya, ditemukan perpisahan, perceraian atau menjanda sangat berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental kedua belah pihak, baik laki-laki mapun perempuan. Khususnya penyalahgunaan zat bagi perempuan dan depresi untuk pria, kata Kate Scott dalam jurnal tersebut. Pada sisi negatifnya, penelitian menunjukkan bahwa mengakhiri perkawinan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Bagi yang belum menikah segeralah menikah sebelum punah karena tidak memiliki keturunan.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Selaksa Makna. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase